Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi
Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini
dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa
pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.
Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini
adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna ‘Rumah Siwa’), dan memang di
garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga
meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Candi ini terletak di desa Prambanan, pulau Jawa, kurang lebih 20
kilometer timur Yogyakarta, 40 kilometer barat Surakarta dan 120 kilometer
selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang
wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten.
Candi Gedong songo
Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi
peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi,
Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di
lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi.
Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan
peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927
masehi).
Candi Cangkuang
Candi Cangkuang adalah sebuah candi Hindu yang terdapat di
Kampung Pulo, wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat. Candi
inilah juga yang pertama kali ditemukan di Tatar Sunda serta merupakan
satu-satunya candi Hindu di Tatar Sunda. Candi ini terletak bersebelahan dengan
makam Embah Dalem Arief Muhammad, sebuah makam kuno pemuka agama Islam yang
dipercaya sebagai leluhur penduduk Desa Cangkuang.
Candi Dieng
Candi Dieng, Warisan Maha Karya Abad ke 7 Dari Dinasti Sanjaya
ini masih bisa anda nikmati kemegahannya di Dataran Tinggi Dieng. Dulu, hampir
sebanyak 400 candi pernah berdiri di tempat yang dijuluki negeri para Dewa ini
sehingga Dieng kumpulan Candi Di Dieng di sebut juga sebagai Kompleks Candi
Hindu Jawa.
Berdasarkan Prasasti yang ditemukan di situs Dieng, Candi-candi
tersebut diperkirakan didirikan pada abad ke VIII- abad ke XIII masehi, sebagai
wujud kebaktian kepada Dewa Syiwa dan Sakti Syiwa(istri Syiwa).
Candi Panataran
Candi Penataran atau Candi Panataran atau nama aslinya adalah
Candi Palah adalah sebuah gugusan candi bersifat keagamaan Hindu Siwaitis yang
terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya
Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450 meter di atas
permukaan laut. Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi diperkirakan candi
ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri sekitar tahun 1200
Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja
Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415.
Candi Borobudur
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di
Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih
100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40
km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh
para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa
pemerintahan wangsa Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk
bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya
dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Stupa
utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi
oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca
buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap
tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Candi Sewu
Candi Sewu adalah candi Buddha yang dibangun pada abad ke-8 yang
berjarak hanya delapan ratus meter di sebelah utara Candi Prambanan. Candi Sewu
merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Jawa
Tengah. Candi Sewu berusia lebih tua daripada Candi Prambanan. Meskipun aslinya
terdapat 249 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan “Sewu” yang
berarti seribu dalam bahasa Jawa. Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Loro
Jonggrang.
Secara administratif, kompleks Candi Sewu terletak di Dukuh
Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa
Tengah.
Candi Mendut
Candi Mendut adalah sebuah candi bercorak Buddha. Candi yang
terletak di Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
ini, letaknya berada sekitar 3 kilometer dari candi Borobudur
Candi Mendut didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari
dinasti Syailendra. Di dalam prasasti Karangtengah yang bertarikh 824 Masehi,
disebutkan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci bernama wenuwana yang
artinya adalah hutan bambu. Oleh seorang ahli arkeologi Belanda bernama J.G. de
Casparis, kata ini dihubungkan dengan Candi Mendut.
Candi Sanggrahan
Candi Sanggrahan atau Candi Cungkup adalah candi pemujaan budha,
letak di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa
Timur. Candi berbentuk bujursangkar dan terdiri dari bangunan kaki, tubuh dan
atap. Candi ini peninggalan Kerajaan Majapahit, dibangun sekitar tahun 1350,
dulunya merupakan candi tempat penyimpanan abu kerabat raja Majapahit.
Bagian kaki candi sangat luas, tinggi dua meter, terdapat
dinding relief harimau. Di bagian tangga ada reruntuhan batu bekas gapura. Dulu
ada enam buah patung budha namun karena ditakutkan ada penjarahan maka patung
disimpan dirumah juru kunci sebelah selatan candi.
Candi Jajaghu (Candi Jago)
Candi Jago berasal dari kata “Jajaghu”, didirikan pada masa
Kerajaan Singhasari pada abad ke-13. Berlokasi di Kecamatan Tumpang, Kabupaten
Malang, atau sekitar 22 km dari Kota Malang.
Candi ini cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa sebagian dan menurut
cerita setempat karena tersambar petir. Relief-relief Kunjarakarna dan
Pancatantra dapat ditemui di candi ini. Sengan keseluruhan bangunan candi ini
tersusun atas bahan batu andesit.
Pada candi inilah Adityawarman kemudian menempatkan Arca Manjusri seperti yang
disebut pada Prasasti Manjusri.
Candi Jawi
Candi Jawi (nama asli: Jajawa) adalah candi yang dibangun
sekitar abad ke-13 dan merupakan peninggalan bersejarah Hindu-Buddha Kerajaan
Singhasari yang terletak di terletak di kaki Gunung Welirang, tepatnya di Desa
Candi Wates, Kecamatan Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia, sekitar 31
kilometer dari kota Pasuruan. Candi ini terletak di pertengahan jalan raya
antara Kecamatan Pandaan – Kecamatan Prigen dan Pringebukan. Candi Jawi banyak
dikira sebagai tempat pemujaan atau tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya
merupakan tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari raja terakhir Singhasari,
Kertanegara. Sebagian dari abu tersebut juga disimpan pada Candi Singhasari.
Kedua candi ini ada hubungannya dengan Candi Jago yang merupakan tempat
peribadatan Raja Kertanegara.